Kita Dipersulit Prasangka Sendiri | SELF IMPROVEMENT
Setelah sekian lama aku udah gapernah lagi ngisi Blog ini, kali ini aku pengen nulis sesuatu yang ringan, tentang hal yang mungkin sering kita temui sehari-hari. Tentang prasangka, tentang kombinasi pikiran dan hati.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata prasangka /pra·sang·ka/ n adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri.
Bahasa Bataknya, "Negative Thinking", bahasa maduranya, "Suudzon".
Namun dalam perkembangannya, kita seringkali membawa prasangka kita untuk berbagai hal yang gak kita suka. Apapun kebaikan yang dibuat seseorang, kalau sejak awal kita udah menilai dia jahat ya sampai kapanpun akan tertanam kalau dia selalu jahat di mata kita. Kalau sejak awal kita berpikir satu hal itu buruk, sampai kapanpun akan tetap buruk. Bahkan kita sering mengungkit-ngungkit permasalahan yang lalu atau bahkan pengalaman masa lalu yang pernah kita alami meskipun di orang dan kejadian yang berbeda.
Misal nih, misal ya, "Semua cowok itu sama, semuanya pengkhianat!". Atau, "Tuh kan bener, sejak awal aku udah feeling, pasti dia orang yang gak bener". Pernah gak denger ungkapan kayak gitu? Atau malah sering ngucapin? Haha.
"Your Worst Enemy is Yourself!"
Aku mau bilang, kalau terus kayak gitu kita akan dipersulit oleh prasangka kita sendiri. Prasangka akan membuat kita sulit untuk menemukan kebahagiaan dan kedamaian. Bukan hanya mengganggu keharmonisan kita dengan orang lain, tapi juga akan buat hidup kita sendiri gak tenang.
Menurutku, ini sih tentang kekuatan pola pikir, Fixed Mindset vs Growth Mindset.
Terkadang prasangka akan membuat kita depresi. Mungkin prasangka bisa jadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan mental kita. Apalagi kalau menyangkut pertemanan, karir, atau hubungan percintaan.
By the way, tulisan ini sebenarnya ingin kupersembahkan secara khusus untuk kalian yang saat ini sedang menjalin hubungan dengan pasangannya. Ntah itu hubungan pernikahan, atau mungkin yang saat ini lagi pacaran. Walaupun, sebenarnya persoalan prasangka ini adalah common life problem of homo sapiens. Prasangka akan mengganggu kehidupan kita dalam berbagai urusan.
Bagi sebagian orang, mungkin komitmen adalah hal yang paling prinsip dalam sebuah hubungan. Tapi bagi aku, konsisten dalam mempertahankan komitmen itu yang lebih utama. Komitmen itu bisa diciptakan dalam 1 detik, ijab qabul itu komitmen, mengajak untuk menjalin hubungan itu komitmen, tapi mempertahankannya agar gak bercerai atau putus itu adalah konsistensi dalam membangun hubungan. Banyak orang yang berani berkomitmen, tapi gak banyak yang bisa konsisten.
Setiap orang pasti berbuat kesalahan, gak ada pasangan yang sempurna. Kalau kita bisa menjauhkan prasangka kita terhadap pasangan, maka gak ada masalah yang gak bisa dicari jalan keluarnya. Prinsipnya, tiap orang bisa kok untuk berubah menjadi lebih baik. Kalau mau hubungannya langgeng, ya sebaiknya jaga konsistensi, perkuat toleransi.
Jangan sampai akibat prasangka, satu keburukan akan menghapus sejuta kebaikan lainnya. Ketika pasangan udah membuktikan usahanya untuk berubah jadi lebih baik, maka hargailah usahanya dan singkirkan segala prasangka. Jangan menggeneralisasi keburukan. Jangan sampai sering berprasangka justru ternyata menjadikan kita sebagai orang yang buruk buat pasangan.
Dari apa yang pernah aku baca, ada 8 ciri pasangan yang buruk dalam suatu hubungan:
1. Seseorang yang belum sembuh atau masih terikat sama masa lalunya. Ntah itu masih tersakiti oleh masa lalunya, atau mungkin masih berharap untuk balikan dengan mantannya;
2. Seseorang yang tidak bisa mengontrol emosinya. Secara verbal maupun fisik;
3. Seseorang yang egois. Orang yang mementingkan dirinya sendiri, yang memberikan waktunya sesuai dengan perasaan dan moodnya;
4. Seseorang yang selalu ngeluh dan nyalahin orang lain;
5. Seseorang yang belum siap komitmen & konsisten, yang gamau merelakan waktunya dan kebiasaan-kebiasaan buruknya;
6. Selalu merasa benar;
7. Mendiamkan pasangan saat marah;
8. Sering mengancam untuk mengakhiri hubungan.
Untuk kalian yang mungkin lagi galau karena pasangan sedang berprasangka buruk tentang dirimu, untuk kalian yang saat ini hubungannya lagi gak baik-baik aja, saranku adalah:
"Tetap menjadi manusia versi terbaikmu setiap hari. Badan boleh lelah, mata boleh basah, tapi hati jangan pernah menyerah".
Karakter Seo Dal Mi dalam Drakor Start-Up yang selalu positive thinking menjalani hidup mungkin bisa jadi referensi untuk kita bersama (nyambung gak sih? haha).
Bagi kalian yang udah kenal sama aku sejak lama, mungkin baru kali ini kalian baca tulisanku tentang romansa haha. Tapi aku rasa perlu untuk aku nulis tentang hal-hal yang ringan kayak gini, karna aku yakin kalian udah cukup jenuh ngebaca tulisanku tentang politik & demokrasi.
Makasih udah baca tulisan ini. Ini sih cuma dari sudut pandangku aja. Semoga tulisan ini bermanfaat buat kalian diluar sana yang sedang membangun hubungan, ntah itu bagi si laki-laki ataupun si perempuan. Kalau kalian suka, tulis di kolom komentar ya untuk kedepannya aku nulis tentang apalagi di blog ini. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-----
Jakarta, 27 Oktober 2021
0 komentar:
Posting Komentar