Ternyata Pahlawan Ini Masih Hidup
Halo semuanya! Artikel kali ini aku tulis dengan totalitas, tak hanya pada tanggal 10 nopember namun juga di tulis di kampus ternama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Tak jauh dari tempatku duduk saat menuliskan ini, ITS sedang memberikan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, ibu Susi Pudji Astuti atas prestasi dan komitmennya dalam membangun budaya maritim di sektor teknologi kelautan dan peningkatan pengelolaan sumberdaya kelautan. Selamat ya bu!
Hari ini seluruh masyarakat di seantero Indonesia sedang mengenang gegap gempita sejarah mengobarnya perjuangan para pahlawan Indonesia melawan kolonialisme Inggris pasca di proklamirkan kemerdekaan Indonesia. 10 Nopember 1945 yang lalu Surabaya ber-api-api, mulai dari semangat yang ber-api-api hingga gedung-gedung dan jalanan yang bak lautan api. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa ini telah menggerakkan rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 nopember ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.
Yak, sejarah kelam itu udah lama berlalu tapi semangat perjuangan masih sangat menggelora di jiwa Anak Bangsa (walaupun hanya sebagai perayaan ceremonial sesaat). Namanya juga ‘Kids Zaman Now’ ya, terkadang yang kita tau cuma cosplay memakai pakaian tempo doeloe, pakai baju pahlawan, upacara bendera, mengadakan drama kolosal, update status “Selamat Hari Pahlawan 10 November”, dsb., tanpa meresapi dan meneladani jiwa Kepahlawanan dalam kehidupan berbangsa-bermasyarakat sehari-hari.
Sangat miris ketika hari ini realitanya lagu pengobar semangat “Maju Tak Gentar” berubah menjadi :
Maju tak gentar..
Membela yang bayar.
Maju tak gentar..
Rakyat kita tendang..
Dulu, lagu ini menjadi penyemangat para pejuang bangsa untuk memperjuangkan hak, bahwasanya perjuangan rakyat Indonesia adalah benar untuk mengusir para penjajah, adalah benar untuk merdeka. Akan tetapi hari ini kita saksikan bersama, penjajah di Undang dengan penuh hormat untuk masuk ke negeri ini, sedangkan rakyat selalu di cap salah dan sangat sulit mendapatkan kebenaran maupun keadilan. Apakah kita akan terus diam?
Selain harus bergerak untuk kembali memerdekakan Indonesia tentunya mustahil kalau tidak kita wujudkan terlebih dahulu yang namanya Persatuan & Kesatuan. Ayolah kawan, kita sedang di pecah belah. Jangan mau terus-terusan saling mengadu dan di adu domba. Untuk kalian yang sedang mengobrak-abrik bangsa ini aku doakan semoga Allah segera memberimu hidayah untuk bertaubat. Untuk kalian sahabat-sahabatku, para generasi muda harapan bangsa ayo kita berkarya dan bekerja sama untuk membangun Indonesia. Jangan mau lagi di brain wash, di pecah belah sama Tirt*.id, Se*ord, O*ini.id, Metr*, dan sekutu-sekutunya. Sudah saatnya kita bijak dalam bersikap, dekatlah kembali pada agamamu dan kembalilah membaca buku! Sesungguhnya agama dan buku akan membuat kita bijak dalam bersikap. Sudah saatnya kita buktikan bahwa Indonesia emas akan terwujud di 2045 nanti. Para pahlawan kini memang sudah tiada, tapi yang namanya ‘Jiwa Pahlawan’ harus selalu menggelora di hati setiap generasi bangsa.
Gubernur DKI Jakarta, Pak Anies Baswedan mengatakan “Intinya bahwa di setiap masa selalu ada orang-orang yang berjuang memikirkan lebih dari kepentingan dirinya. Dan mereka yang berjuang seperti itulah yang akan menjadi pahlawan.” Beliau pun meyakini banyak orang Indonesia yang memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Dan kita yakin di Indonesia masih banyak sekali orang yang bekerja, berkarya, lebih dari kepentingan pribadinya,” pungkasnya.
Siapa Pahlawan Yang Masih Hidup Itu?
..Indonesia pusaka,
Indonesia tercinta.
Nusa bangsa,
Dan bahasa,
Kita bela bersama.
Bener kata bang Panji Pragiwaksono, Indonesia is not a poor country, it’s a rich country but poorly manage. Indonesia itu gak sempurna, tapi ia layak untuk kita perjuangkan bersama. Aku gatau ni rencana kelen (=kalian) kedepan apa, tapi moga-moga kita bisa ketemu, kamu dan aku, kita bangun Indonesia ini sama-sama pakai tangan kita sendiri. Kita yang memakmurkan negeri, kita yang bikin Indonesia Mandiri, karena kita adalah Pahlawan yang masih hidup! Setuju gak?
“Aku titipkan negeri ini kepadamu”
- Ir. Soekarno -
Oke sampai sini dulu yak, Farhan Dalimunthe undur diri, Selamat Hari Pahlawan untuk para Pahlawan Masa Depan Indonesia!
Menangkan Pancasila!
0 komentar:
Posting Komentar