Ketua.
Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND) Jawa Timur.
Presiden BEM.
Universitas Internasional Semen Indonesia.
Awardee of the Best Leader.
Pemuda Mendunia Batch II Chapter Singapore Program.
-->
Juru Bicara DPP PRIMA
Lahir di Medan, 4 November 1997.
Meski tergolong aktif berorganisasi dan sering menetap di basis-basis konflik untuk memimpin pergerakan rakyat, Farhan ternyata memiliki segudang prestasi antara lain: Finalis Musabaqah Fahmil Qur'an dalam MTQN XXXV Provinsi Sumatera Utara tahun 2015, Presiden BEM Universitas Internasional Semen Indonesia periode 2018, Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) 2020 - 2022, Semi-Finalis Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) LLDIKTI Jawa Timur 2019, Top '20' Indonesia Next Jawa Timur 2017, Penerima Beasiswa Rumah Prestasi Yayasan Pemuda Juara 2017 - 2018, juga Delegasi dan penerima penghargaan "Best Leader" dalam Program Pemuda Mendunia Batch II Chapter Singapore tahun 2017.
Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND) Jawa Timur.
Universitas Internasional Semen Indonesia.
Pemuda Mendunia Batch II Chapter Singapore Program.
Departemen Informatika, GPA: 2.98 .
Jurusan Ilmu Agama.
Usia yang masih sangat belia, dengan segudang prestasi.
Dokumentasi aksi BEM SI Evaluasi 3 tahun kerja Jokowi-JK 20 Oktober 2017 |
Dokumentasi Aksi Evaluasi 3 Tahun Kerja Jokowi-JK |
Presiden Mangkir, masa aksi mahasiswa dihadiahi gas air mata, pukulan, lemparan batu, pengroyokan, dan penangkapan.
Aksi memperingati 3 tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berakhir dengan penangkapan tiga belas mahasiswa yang dibawa ke Polda Metro Jaya.
Sebelum jalannya aksi pada tanggal 20 Oktober 2017 berbagai upaya formal untuk menemui presiden Joko Widodo telah dilakukan, diantaranya pengiriman surat tertanggal 9 September untuk audiensi dengan Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Oktober. Namun, hingga tulisan ini diturunkan tidak ada kejelasan dari pihak istana bahkan setelah berulang kali upaya menanyakan kabar dilakukan.
Setelah upaya-upaya jalur formal dilakukan, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi massa bertajuk Sidang Rakyat di depan Istana Negara pada 20 Oktober 2017. Aksi dimulai dengan upacara di kawasan Patung Kuda lalu dilanjutkan dengan longmarch menuju istana Negara pada pukul 13.00 WIB.
Setelah sampai di depan istana Negara, massa melakukan aksi yang diisi dengan orasi-orasi, teatrikal, dan Sidang Rakyat kepada Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Hal tersebut berlangsung hingga sore hari. Selain menyampaikan tiga tuntutan dalam Tugu Rakyat, mahasiswa juga menuntut kepada Presiden untuk menemui massa aksi di lapangan dan tidak akan bubar sebelum Presiden menemui massa aksi.
Massa aksi terus melakukan orasi dan teatrikal sampai pukul 18.00 WIB dan rehat sampai pukul 19.00 WIB untuk shalat maghrib. Pasca shalat maghrib sambil menunggu Presiden Jokowi menemui massa, aksi diisi dengan doa bersama.
Pada pukul 22.40 polisi mulai mengepung massa aksi dengan bergerak dari sisi selatan. Pasca pengepungan tersebut, pada pukul 23.00 WIB polisi mulai melakukan provokasi. Provokasi juga dilakukan oleh oknum-oknum tidak dikenal yang menggunakan pakaian sipil. Lalu mulai pukul 23.30 WIB para aparat mulai menekan massa aksi dan mendorong-dorong serta melakukan kekerasan kepada massa aksi.
Pembubaran paksa ini dilakukan dengan kekerasan yang mengakibatkan setidaknya tiga orang terluka. Bukan hanya itu, sebanyak tiga belas orang teman kami tertangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya tanpa alasan yang jelas. Bahkan penangkapan tersebut dilakukan ketika massa aksi telah membubarkan diri. Massa aksi bubar dan meninggalkan lokasi aksi pada pukul 00.00 WIB. Aksi yang tidak diwarnai dengan kekerasan dan perusakan fasilitas umum ini diakhiri dengan pembubaran paksa dan kekerasan kepada massa aksi.
Halo! Panggil aja aku Farhan, seorang anak rantau yang senangnya Baca, Tulis & Diskusi. Welcome to my Blog!